Senin, 26 Desember 2011

Shalat dan wajah berseri

Shalat merupakan kewajiban seorang muslim karena shalat adalah salah satu rukun Islam . Shalat adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah swt, dalam shalat kita berbicara langsung dengan Allah. Orang yang melakukan shalat wajahnya berseri-seri karena hatinya tenang setelah berhubungan dengan Allah swt. Rasulullah bersabda: من كثرت صلاته باليل حسن وجهه بالنهار Siapa yang banyak shalatnya diwaktu malam, berseri-seri wajahnya di sianghari. Dalam hadis ini Rasulullah dengan tegas menyatakan bahwa orang yang shalat di malam hari maka wajahnyia akan berseri di siang hari artinya kalau seorang yang shalat pada waktu siang hari maka wajahnya akan berseri juga pada malam hari. Seorang muslim yang shalat sehari semalam minimal 5 kali maka wajahnya akan berseri-seri sepanjang hari.
Ada juga sebuah pantun nasehat yang berbunyi:
Sayang sayang buah tempayang,
Sugi sugi menganang benih,
Alangkah elok orang yang sembahyang
Hatinya suci wajahnya berseri.
Kebaikan yang dilakukan manusia termasuk shalat dan ibadah lainnya, baik ibadah mahdhah atau ghairu mahdhah  akan berdampak pada kehidupannya baik dunia maupun akhirat
إن الحسنة نور فى القلب وضياء فى الوجه وسعة فى الرزق ومحبة فى قلوب الناس
Sesungguhnya kebaikan itu adalah cahaya dalam hati, dan mencerahkan wajah meluaskan rezki dan menimbulkan kasih sayang di hati manusia
Dengan demikian kebaikan atau ibadah yang dilakukan manusia tidak saja akan dikasihi Allah tapi juga akan dikasihi oleh manusia lain, dan juga bermanfaat bagi dirinya sendiri seperti membuat wajahnya berseri-seri.

Minggu, 25 Desember 2011

muhasabah

bulan ini adalah bulan Muharam 1433 H, dan beberapa hari lagi akan masuk tahun Baru 2012. Menghadapi tahun baru ini seharusnya kita melakukan muhasabah diri kita sendiri apa yang sudah kita lakukan pada tahun yang lalu, apa hasil yang sudah kita capai apa yang belum terlaksana dari rencana yang kita buat. hal ini sangat penting untuk membuat perencanaan di masa yang akan datang. Nabi Muhammmad saw  mengatakan " orang yang hari ini nya sama dengan hari kemaren maka ia akan merugi, siapa yang hari ininya lebih baik dari hari hari kemaren maka ia adalah terkutuk, dan siapa yang hari ininya lebih baik dari hari kemaren itulah orang yang beruntung". Untuk mendapatkan hari ini lebih baik dari hari kemaren maka kita tentu harus mengevaluasi dulu apa yang sudah kita capai pada waktu yang lalu.
Dalam sebuah hadis Rasul saw mengatakan حاسبوا أنفسكم قبل أن تحاسبوا hisablah dirimu sebelum dihisab [oleh orang lain] Ini menunjukkan kepada kita bahwa mengevaluasi diri itu amat penting orang lain mengevaluasi diri kita sehingga kita lebih dilu menyadari kesalahan yang pernah kita lakukan agar kita dapat memperbaiki di masa yang akan datang.
berkaitan dengan ini kiranya kita merenungkan sebuah nasehat Nabi kepada Abu Zar:
يا أبا ذار
أكثرالزاد فإن السفر طويل * أحكم السفينة فن البحر عميق* أتقن العمل فإن الناقد بصير 
Ya Abu Zar! Perbanyaklah bekal karena perjalanan jauh, perkokohlah sampan karena lautan dalam, dan ikhlaslah dalam beramal karena pemeriksa sangat teliti.
Alangkah indahnya nasehat Rasul Allah ini untuk kita pahami damalkan dengan baik kita disuruh beramal yang banyak untuk bekal di hari akhirat di mana belum ada jaminan , berbeda dengan hidup di duni yang sudah ada dari Allah swt sebagaimana difirmankan-Nya bahwa seluruh makhluknya sudah dijamin rezkinya, perkokoh akidah, jangan sampai akidah bertukar hanya hanya dengan iming-iming harta, dan terakhir beramallah dengan ikhlas karena amal yang ikhlaslah mempunyai nilai di sisi Allah swt.